Thursday 5 January 2012

Paya Meuligo Yang Terlupakan



Tak ada yang berubah. Itulah kesan awal yang terlihat saat kaki melangkah di desa Paya Meuligo, Peureulak, Aceh Timur.


Sebuah daerah yang terkenal dengan basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada masa konflik lalu itu, hingga kini masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Jalan kerikil tidak beraspal, rumah-rumah warga yang segan berdiri karena rapuh dimakan usia, termasuk pasilitas-pasilitas masyarakat lainnya yang minim masih menghiasi desa.

Penduduk Desa yang disebut Bandar Khalifah itu, sebagian besar bekerja sebagai petani. Nyaris tidak ada yang berubah. Desa yang berpenduduk 250 Kepala Keluarga (KK) tersebut, sebelum MoU maupun pasca MoU masih terlihat suram.



Menurut Muhammad, salah seorang warga Paya Meuligo, setelah MoU tahun 2005 lalu, banyak anggota GAM yang kembali menjalani hidup seperti biasa. Sebagai petani. “Banyak dari mereka yang harus mengulang hidup. Sebagian rumah mereka yang dibakar belum diganti. Uang diyat juga sebagian besar belum diperoleh sama sekali,” kata Muhammad lagi.


Bukan hanya itu. Tidak sedikit dari para mantan GAM itu, hingga kini belum mendapatkan bantuan, sebagaimana yang pernah dijanjikan.

Keadaan ini juga dibenarkan Geuchik Paya Meuligo, H Ismail Yusuf, saat ditemui dirumahnya pada Agustus 2008 lalu. Menurut Geuchik Ismail, sebelum MoU dan sesudah MoU, kondisi daerahnya sama saja. Pasca MoU, hampir semua janji-janji tidak ada yang terealisasi. Geuchik Ismail mencontohkan. Untuk ekonomi, padahal para mantan kombatan sudah dijanjikan untuk mendapatkan lahan dua hektar.

Terkait masalah jalan yang belum diaspal, Geuchik Ismail mengaku sudah lelah membuat dan mengirim proposal kepada pemerintah daerah. Tapi hingga kini tidak pernah terealisasi. “Saya tidak tahu mengapa, apakah karena ini daerah basis saya tidak tahu,” kata Geuchik Ismail pasrah.

Inilah gambaran Paya Meuligo, daerah basis perjuangan pada masa konflik. Akankah kehidupan pasca MoU mampu membawa perubahan bagi mereka, khususnya dalam hal peningkatan ekonomi? Bagaimana dengan Pemerintah Aceh Timur? Benarkah telah memberikan yang terbaik, khususnya bagi masyarakat di desa Paya Meuligo? Ntahlah...



Martha Andival

No comments:

Image and video hosting by TinyPic