Friday 30 December 2011

Provokator Gentanyangan di Aceh

BANDA ACEH - Kapolda Aceh, Inspektur Jenderal (Irjen) Iskandar Hasan mengingatkan rakyat Aceh tidak terpengaruh ajakan provokator yang sekarang ini ‘gentayangan’ untuk memperkeruh suasana keamanan menjadi runyam di Aceh.

“Ada orang-orang yang menunggu kapan saatnya Aceh meledak,” tegas Kapolda Aceh, tadi malam. 
    
Kasus pelemparan granat di kawasan Lamprik Banda Aceh beberapa waktu lalu, kata Kapolda itu ulah provokator. “Sampai sekarang kita belum berhasil mengungkap kasusnya.”

Pelemparan granat ini, menurut Kapolda, dilakukan terkait kondisi kekinian . Tapi, Kapolda bersyukur, masyarakat Aceh semakin dewasa dan tidak mudah terpancing ulah para provokator yang tidak inginkan kondisi Aceh aman dan kondusif. Dia menyebutkan, walau ada 1.000 provokator bila rakyat tidak mau, maka tidak terjadi. Tapi, sekalipun hanya lima orang provokator tapi rakyatnya mau, maka Aceh bisa runyam.

“Provokator itu berhati kerdil, kita sudah dipancing tapi tidak berhasil dan Alhamdulillah, rakyat tidak bergeming, sikap dewasa rakyat Aceh ini kita beri apresisasi,” sebut Iskandar Hasan.

Kapolda berharap, suasana kondusif tetap bisa terjaga dan terpelihara sampai kapan pun. Termasuk pada saat dilakukan pencoblosan, 16 Februari tahun depan. Aparat kepolisian akan terus mengawal pelaksanaan Pilkada Aceh itu.

Pada bagian lain, Kapolda juga menjelaskan tentang kasus korupsi, narkoba yang semakin marak, senjata api dan granat yang masih banyak beredar diluaran. Selain itu, kapolda juga menyatakan, bahwa pihaknya juga serius dalam penanganan kawasan selat Malaka yang juga sering terjadi perampokan.

Dalam kasus korupsi, katanya, sejumlah kasus sudah ditangani. Diantaranya bahkan sudah sampai ke pengadilan seperti kasus APBD Aceh Utara dan kasus korupsi lainnya. Penanganan sejumlah kasus di Aceh, katanya lebih lanjut, Polda Aceh tetap mengedepankan fakta yuridis, bukan politis. “Kalau kita sudah masuk ranah politik, sampai kapan pun tidak ada kasus yang terungkap dan polisi tidam masuk di ranah tersebut,” tegasnya.

Hal ini juga diakui oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf. "Emang ada orang-orang tertentu yang ingin berbuat teror, agar pilkada tertunda, jadi ada nuansa politiknya. Tapi Pilkada Aceh tidak ada masalah karena situasi sudah kondusif, jadwal pilkada sesuai yang ditentukan MK," tegas Irwandi yang ikut maju kembali mencalonkan diri sebagai gubernur dari jalur independen atau non partai.

Selain penembakan, Aceh juga mulai diancam dengan teror bom, seperti yang terjadi di kantor Bupati Aceh Utara, Sabtu (6/12) lalu.
Sumber

No comments:

Image and video hosting by TinyPic