Wednesday 21 December 2011

Orientasi Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Kontribusinya

Pergumulan kepemudaan atau kini lebih dikenal dengan gerakan mahasiswa (Gema) memang memiliki arti yang cukup penting dalam sejarah panjang perjalanan bangsa Indonesia. Tak asing lagi ketika kemudian kaum intelektual muda (mahasiswa) ini dinobatkan dan bahkan memproklamirkan diri sebagai satu-satunya agent of change dan agent of social-control di tataran masyarakat kelas bawah (grass root). Gerakan-gerakan kaum muda seperti ini sesungguhnya tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga hampir diseluruh dunia khususnya di negara-negara yang dalam kondisi-kondisi terpuruk. Sehingga peranan tersebut menjadi solusi kongkrit dalam penyelesaian persoalan-persoalan dalam suatu bangsa.

Di Aceh misalnya, gerakan kepemudaan itu selalu mejadi pelopor akan sebuah perubahan. Mulai dari masa komflik Aceh. Pada saya beri contoh salah satu organisasi disaat itu ada bernama SIRA,  yang kemudian melahirkan apa yang kita kenal sekarang dengan REFEREMDUM. mereka berhasil mengumpulkan jutaan masyarakat aceh berkumpul di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk menegaskan sikap Rakyat Aceh yang disebut Sidang Umum Masyarakat Pejuang Referendum (SU MPR)

Disisi lain ada juga sekolompok organisasi kepemudaan tidak selamanya peranan tersebut selalu beriringan dengan kepentingan menegakkan demokrasi dan kesejahteraan rakyat. Bahkan disinyalir banyak gerakan mahasiswa kemudian (dalam tataran kontrolnya) justru sering terjebak dalam perselingkuhan dengan rezim Uang dan tahta. Tanpa disadari, gerakan mahasiswa ini kemudian bisa jadi ditunggali oleh kelompok dengan berbagai kepentingan-kepentingan tertentu. Atau bahkan mungkin beberapa diantara tubuh mahasiswa itu sendiri yang akhirnya “bergelut” dalam konflik elit yang justru mengingkari nasib rakyat kecil yang tadinya dibela mati-matian.

Gerakan mahasiswa pada saat itu yang bergandeng mesra dengan tentara memang meninggalkan kesan pahit hingga saat ini. Namun bukan semua gerakan mahasiswa akan berujung seperti itu (disorientasi). Karena memang gerakan kaum muda terdidik tidaklah selalu menentukan walaupun itu sangatlah penting dan bermakna. Dalam hal ini, mahasiswa hanyalah cenderung menggunakan konsep gerakan moral (moral force). Muncul sebagai aktor politik ketika situasi bangsa krisis, dan setelah krisis berlalu kemudian kembali ke kampus untuk melanjutkan belajar. Untuk itulah, dalam hal mengawal perjalanan setelah adanya perubahan mahasiswa belum mampu untuk terus andil hingga menghantarkan bangsa ini menjadi makmur, sentosa dan sejahtera.

Pada kondisi-kondisi dimana mahasiswa seharusnya menunjukkan komitmen dan kemampuannya itulah terjadi orientasi-orientasi individual dan kelompok. Orientasi pragmatik yang justru sungguh memalukan dan memilikukan. Lantaran tidak adanya kesadaran kolektif yang dimiliki mahasiswa dan rakyat akan ideologis-idealis dalam perspektif politik yang akhirnya menjadikan gerakan sosial itu mudah bercerai-berai. Inkonsistensi gerakan kaum intelektual muda yang pada akhirnya juga menjadikan kesejahteraan rakyat kecil secara umum menjadi taruhnannya.

Belum pernah ada dalam program organisasi-organisasi mahasiswa yang mampu menyatukan pandangan visi dan misi untuk terus maju bersama. Baik untuk kalangan antar mahasiswa sendiri, lebih-lebih memimpikan dapat bersatu padu dengan rakyat. Mengawal sebuah perubahan yang terus dipertahankan untuk tetap pada alur yang semestinya. Kenyataan yang ada selama ini, tidak lebih hanyalah sekedar taktik-taktik “muspro” yang pada akhirnya juga tidak mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat kecil secara umum.

Oleh sebab itulah, saatnya kini para kaum intelektual muda (mahasiswa) ditutut untuk terus mencoba kembali memunculkan visi baru gerakan kepemudaan yang sangat progresif dan radikal. Dengan membakar semangat baru yang membara menuju tujuan visi umum bersama. Sebuah visi yang tidak lagi mau untuk menjadi kaki tangan suatu rezim penguasa dan begitu pula pada para pemilik modal (kapitalisme). Melainkan tetap pada jalur reel yang terus dan selalu bergerak bersama masyarakat demi kepentingan rakyat seutuhnya. Menutup pintu pada restorasi Rezim Uang dan Tahta semata. Salam Revolusi!!!

No comments:

Image and video hosting by TinyPic