Wednesday 28 December 2011

Perjuangan Tetap Ada Pengorbanan


Kesal, bingung, sedih, rasa serba salah, semua bercampur aduk. Wajah semangatnya yang kemarin siang sempat bergelegak dibawah terik matahri, terlihat kokoh saat berada dibawah rintik hujan, semuanya runtuh oleh sebuah kondisi.

“Saya sedang musibah bang,’ katanya, lesu.

Saya terdiam. Ada apa gerangan, pikiran saya mulai mengira-ngira.
Razi, namanya. Mahasiwa itu adalah kordinasi untuk korban banjir di daerahnya, Aceh Timur.
Banjir akibat hujan deras yang melanda Aceh Timur, Aceh, sejak Sabtu lalu, semakin meluas. Meski hujan sudah berhenti, namun air sungai masih meluap. Pasalnya, ketinggian air sudah mencapai satu hingga dua meter lebih. Akibatnya, ratusan warga dievakuasi dengan perahu ke tempat pengungsian di Desa Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam. Namun, hingga kini korban banjir mengaku belum mendapatkan bantuan apa pun dari pemerintah setempat. Padahal, warga sangat membutuhkan air bersih dan bahan makanan. Kecamatan yang terisolir banjir antara lain kecamatan Banda Alam, Lokop, Ranto Peureulak, Peunaron, Simpang Jernih, Indra Makmur, Julok, Pante Bidari, dan Kecamatan Nurussalam.

“Semalam, setelah melakukan pengumpulan dana di jalan, kami tidur di tenda posko. Kami hanya berdua. Padahal saya hanya tidur sesaat setelah aksi pengumpulan dana sore itu. Saat terbangun, mulai laptop, handphone hingga dompet raib diambil pencuri,” ungkap Razi lemah.

“Ah….”, hanya itu yang bias keluar dari bibir saya. Saya pun bingung jika mengalaminya dalam kondisi seperti ini.
“Lalu,” Tanya saya.

Setelah panic, dompet itu kembali ia temukan di dekat tenda. Mungkin karena tidak ada isinya (uang) sehingga dompet itu pun dibunag di samping tenda.

Pencuri memang tidak mengenal tempat dan waktu. Bukan hanya di mesjid, saat pamakaman pun, tidak jarang kita temui pencuri, bahkan korbannya adalah dari keluarga yang akan dikuburkan. Tragis memang.
Namun, apa yang dialami Razi ini, tidaklah perlu disesali (Bukan berarti saya tidak peduli atas musibah yang dialami Razi). Karena, semua perjuangan tentu harus ada pengorbanan, dan dari pengorbanan itulah kita akan melihat kehidupan ini dari sudut yang lain. Bahwa kehidupan sangat berdinamika. Senang, sedih, bahgia, duka, silih berganti datang di kehidupan manusia. Terkadang dibawah, di tengah, dan terkadang juga diatas. Kehidupan akan mengajarkan kita akan hal ini.

Namun demikian, apapun yang telah terjadi, teman-teman dari Gema Petir Aceh timur ini tetap semangat untuk melanjutkan aksi pengumpulan dana. Sebuah cobaan bukan berarti harus menghentikan perjuangan yang tengah berjalan.
Atas kehilangan harta benda yang digunakan untuk penunjang kuliah itu, bukanlah berarti dunia ini kiamat. Kehidupan akan terus berjalan, tidak akan berhenti. Harta yang hilang tentu akan bias dig anti dan di cari pada lain kesempatan, bila pun tidak, tentu akan dapat dibeli saat rezeki datang. Tidak perlu menyesali apa yang telah terjadi.

Perjuangan tetap harus di fokuskan, para korban banjir masih menanti uluran tangan kita. Lihat mereka, mereka masih membutuhkan kalian, kita, kami sebagai penerus yang peduli terhadap lingkungan dan sesama.
Namun, satu hal yang dapat menjaid pelajaran, kita harus tetap berhati-hati dalam berbagai kondisi, termasuk saat kegiatan amal dan social. Jangan berikan kesempatan pencuri untuk beraksi. Kehatia-hatian (preventif) tentu lebih baik.

Besok, perjalanan kita masih panjang, penggalangan dan hingga menuju daerah tercinta Aceh Timur, lihatlah mereka, lihatlah senyum mereka saat perjuangan kita dapat meringankan mereka. Betapa mereka bahagia atas usaha kita, perjuangan kita untuk sesama.

Adakah kesedihan masih melanda hatimu adikku, Razi. Tersenyumlah, dan tetap semangat.  Besok kita kembali ke jalan dengan langkah-langkah kita, dengan semangat dan cita-cita kita. Mari tunjukkan bahwa kita bbisa dan kita mampu,  tunjukan kepada teman-teman dan team kita, bahwa dirimu tetap kuat dan semangat.

Semua harta benda yang kita miliki, dan diri kita, akan kembali kepada-Nya. Keep spirit.

No comments:

Image and video hosting by TinyPic